Masyarakat Jawa  Barat tentunya mengenal wayang golek sebagai kesenian daerahnya. Salah  satu tokoh yang paling akrab di kalangan pencinta wayang adalah Si  Cepot. Tokoh lucu, bodor dan menggemaskan. Seperti apa Profil Cepot  Dalam Wayang Golek Jawa Barat ini? Mari kita simak Kang Astrajingga  ini. Sastrajingga alias Cepot adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung, dan orang biasa menyebutnya Astrajingga). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di  tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria  Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan  pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik  maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan  bersenjata bedog alias golok. Dalam pengembangannya Cepot juga punya  senjata panah. Para  denawa  (raksasa/buta) biasa jadi lawannya. Sastrajingga merupakan tokoh  panakawan putra Semar Badranaya.
Sastra adalah tulisan.  Jingga adalah merah.  Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk  ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah.
Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia  pergi.
sumber: http://era90.blogspot.com/2010/07/profil-cepot-dalam-wayang-golek-jawa.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar