Sabtu, 07 Mei 2011

Makanan Khas Sunda

Colenak

Colenak adalah singkatan dicocol enak (bahasa sunda),merupakan makanan yang dibuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari parutan kelapa dan gula merah. Makanan khas Bandung yang masih bertahan meski saat ini agak jarang yang menjualnya. Karena kandungan gula di dalam tape maka tape tersebut mudah gosong, meski ini adalah bagian yang terenak bagi beberapa orang.

Cireng

Cireng (singkatan dari aci goreng, bahasa Sunda untuk 'tepung kanji goreng') adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng campuran adonan yang berbahan utama tepung kanji. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal pada era 80-an. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan minyak goreng. Sekarang Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru Nusantara. Cireng pada umumnya dijual oleh pedagang yang menaiki sepeda dengan peralatan membuat Cireng di bagian belakang sepedanya


Cimol

Cimol adalah makanan ringan yang dibuat dari tepung kanji. Cimol berasal dari kata (Bahasa Sunda aci digemol), yang artinya tepung kanji dibuat bulat-bulat.
Cimol biasanya dijual di pinggir jalan. Cara membuatnya, adonan tepung kanji dibuat bulat-bulat, kemudian digoreng. Biasanya, cimol dimakan dengan bumbu-bumbu tambahan (istilahnya semacam seasoning). Kalau digigit, rasanya memang agak kenyal-kenyal. Paling enak jika dimakan hangat-hangat.

Cendol


Es Cendol
Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet.
Tepung beras diolah dengan diberi pewarna berwarna hijau dan di cetak melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Di Sunda cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di Sunda minum cendol disebut nyendol.
Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang hari.

Comro

Combro.jpg
Comro atau combro merupakan makanan khas dari Jawa Barat. Comro terbuat dari parutan singkong yang dibentuk bulat atau lonjong yang bagian dalamnya diisi dengan sambal oncom kemudian digoreng, karena itulah dinamai comro yang merupakan kependekan dari oncom di jero (bahasa Sunda, artinya: oncom di dalam). Makanan ini lebih enak disantap saat masih hangat.

Misro

Misro.jpg
Misro merupakan makanan khas dari Jawa Barat. Terbuat dari parutan singkong yang bagian dalamnya diisi dengan gula merah kemudian digoreng, karena itulah dinamai Misro yang merupakan kependekan dari amis di jero (bahasa Sunda, artinya: manis di dalam). Bentuknya bulat. Makanan ini enak disantap saat hangat.

Batagor

Batagor adalah makanan khas dari Bandung. Batagor adalah singkatan dari Baso Tahu goreng, dengan bahan dasar terbuat dari tahu putih yang diberi adonan ikan tenggiri, udang dan tapioka, disajikan panas-panas, dengan bumbu kacang yang sangat pedas dan kecap manis kental dan biasanya di berikan perasan jeruk nipis.
Awal-awalnya, penjualan batagor dimulai di daerah kopo oleh bapak Isan pada tahun 1973, sehingga terkenal dengan Batagor Isan, kemudian beberapa tahun kemudian pengusaha batagor ini semakin banyak, bahkan ada rumah makan yang khusus mengandalkan hidangannya adalah Batagor. Akhir akhir ini hampir di setiap tempat jajanan ( foodcourt ) tersedia batagor.

Tape singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tape singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dkupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tape biasa, yang basah dan lunak, dan tape kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan. Tape kering populer di daerah Priangan utara (Purwakarta dan Subang), dan dikenal sebagai buah tangan khas dari daerah ini (dikenal sebagai peuyeum gantung, karena diperdagangkan dengan digantung.).

sumber : http://rorompokurangsunda.blogspot.com/2010/02/daftar-makanan-khas-sunda.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar